Coffe Mocktail, Cara Baru Menikmati Kopi Ala Kedai Kopi Smith
IDN Times/Debbie Sutrisno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kedai kopi saat ini menjadi bisnis minuman paling digandrungi untuk mencari cuan. Perlahan tapi pasti penikmat kopi di Indonesia pun semakin banyak dan berasal dari berbagai kalangan maupun umur.
Sayangnya, bisnis kedai kopi sekarang mulai monoton dengan minimnya varian yang disajikan. Mayoritas kedai kopi hanya menjagokan produk es kopi susu karena paling mudah dinikmati dan dijual kepada pembeli.
Di tengah persaingan kedai kopi untuk menjual es kopi susu, Shoot Me in The Head atau yang lebih akrab dengan kedai kopi Smith berupaya menyajikan produk dan sensasi berbeda kepada kita ketika ingin menikmati kopi. Kedai kopi Smith memiliki varian coffe mocktail yang bisa memanjakan lidah para penikmat kopi.
"Bukan kita ingin berkompetisi dengan produk lain. Tapi kita coba memberikan inovasi supaya bisa menginspirasi kedai kopi lain untuk ikut berkreasi juga," ujar salah satu Co-Founder Shoot Me In the Head (Smith) Muhammad Aga saat pembukaan cabang kedai kopi di Jalan Kemuning, Bandung, Sabtu (7/3).
1. Penyajian kopi dibuat lebih menarik dengan rasa yang berbeda
IDN Times/Debbie SutrisnoAga menuturkan, saat ini es kopi susu memang masih menjadi produk paling cepat dijual. Fenomena ini sudah terjadi dalam beberapa tahun ke belakang.
Berkaca dari itu, kedai kopi Smith ingin mencoba menyajikan varian produk kopi lain rasanya lebih bervariasi tapi cita rasa kopinya tidak hilang. Selain itu, dengan dibuat moacktail harga jual kopi pun lebih bagus dibandingkan ketika sebuah kedai bersaing dalam penjualan es kopi susu.
"Kita enggak mau memberikan value (harga) yang tidak bagus untuk sebuah produk kopi, di mana harga main turun turunin. Yang kita mau memberikan value balik.
2. Terdapat tujuh coffe moacktail yang bisa kita nikmati
IDN Times/Debbie SutrisnoSaat ini terdapat tujuh produk coffe moacktail yang dimiliki Smith. Varian tersebut adalah Bring It Back, Count Camilo, Nowhere Boy, Coffe Sour, Twist and Shout, Hello Sunshine, dan Jhonny Be Good.
Aga menuturkan, produk moacktail yang dimiliki sebenarnya terinspirasi dari coaktail, di mana para bartender menyajikan minuman dengan sangat cantik. Jadi, selain rasa, penampilan minuman pun dibuat seciamik mungkin.
"Kalau untuk rasa kita ada yang menggunakan ekstrak buah-buahan, pakai sirup, atau infuse dari berbagai macam bunga," ujar Aga.
Selain itu, kedai kopi Smith pun berupaya menyajikan minuman kopi yang diracik sehingga rasanya mirip dengan kopi dari Brasil, Ethiopia, atau negara lain yang punya rasa khas.
3. Smith berusaha membuat lingkungan yang hangat antara pembeli dan barista
IDN Times/Debbie SutrisnoDengan adanya produk coffe moacktail, kedai kopi Smith mendesain bar seunik dan senyaman mungkin bagi konsumen yang langsung datang. Mereka bisa secara gamblang melihat bagaimana para barista menyajikan kopi yang dipesan.
Co-Founder Smith yang lain, Cindy Herlin Marta menuturkan, konsep dengan memperlihatkan bar di tengah kafe diharap bisa membuat para pembeli dan barista lebih akrab. Pembeli bisa berinteraksi langsung dan melihat bagaimana para barista menyajikan kopi yang mereka pesan.
"Kita bisa happy ketika datang. Bisa duduk-duduk di bar dan menjalin relasi. Ini yang ingin kita tekankan di mana ada komunikasi. Pembeli juga lebih aware (tahu) dengan apa yang dibeli," kata Cindy.
4. Produk mocktail dari Smith tak bisa dibeli dengan cara take away
IDN Times/Debbie SutrisnoUntuk menjaga agar konsep relasi antara pembeli dan pembuat kopi kian erat, kedai kopi Smith tidak menjual produk coffe moacktail dengan cara take away (beli secara online). Meski demikian, terdapat beberapa varian kopi lain yang tetap bisa dibeli melalui aplikasi lain yang sudah bekerja sama.
"Karena kita ingin oven bar. Kita ingin coba ada pengalaman dari para customer (pembeli)," kata dia.
Untuk harga sendiri, produk moacktail dijual dengan nomina yang terjangkau. Saat ini seluruh produk moacktail dijual Rp36 ribu.
5. Bandung akan jadi kota percontohan untuk membuka kedai di daerah lain
IDN Times/Debbie SutrisnoShoot Me In the Head memang bukan nama baru untuk sebuah kedai kopi. kedai kopi yang dulunya bernama Smith ini terlebih dahulu berjualan di Jakarta dan punya dua kedai.
Menurut Cindy, Bandung menjadi pilihan karena pertumbuhan konsumsi kopi di kota ini cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Komunitas anak muda pecinta kopi di Bandung pun cukup banyak dan loyal terhadap minuman yang mereka suka.
"Pergerakan kultur kopi sendiri sangat dipengaruhi oleh community based. Dan hal tersebutlah yang kami coba manfaatkan," pungkasnya.
Nah untuk kalian anak muda Bandung dan sekitarnya yang ingin mencoba sensasi baru minum kopi, bisa coba datang ke kedai ini yah.
Baca Juga: Resep Bikin Kopi Alpukat yang Mantul ala Kedai Kopi Kekinian
Baca Juga: 5 Kedai Kopi Instagramable di Jakarta Ini Juga Suguhkan Kopi Lezat
