Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memasak (freepik.com/valeria_aksakova)
ilustrasi memasak (freepik.com/valeria_aksakova)

Intinya sih...

  • Tidak mencicipi masakan di tengah proses memasak

  • Menambahkan semua bumbu sekaligus

  • Salah menggunakan api kompor

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memasak sering kali dianggap sebagai kegiatan sederhana yang bisa dilakukan siapa saja. Namun, di balik kegiatan ini ternyata banyak detail kecil yang sering terlewatkan.

Gak jarang, kesalahan-kesalahan sepele saat memasak akhirnya membuat hasil masakan jadi gak sesuai harapan. Padahal, mungkin kamu sudah menggunakan bahan terbaik dan mengikuti resep dengan benar.

Masalahnya, dunia memasak bukan hanya soal mengikuti langkah, tetapi juga tentang memahami karakter bahan dan teknik yang tepat. Kalau gak hati-hati, hal-hal kecil bisa merusak rasa, tekstur, hingga aroma masakan.

Nah, biar kamu gak terjebak pada kesalahan yang sama, berikut enam kesalahan sepele yang sering dilakukan saat memasak. Baca sampai tuntas, guys!

1. Tidak mencicipi masakan di tengah proses memasak

ilustrasi mencicipi masakan (pexels.com/Kampus Production)

Banyak orang hanya mengandalkan resep sepenuhnya tanpa pernah mencicipi rasa masakan yang sedang dibuat. Padahal, kualitas bahan seperti garam, cabai, atau kecap bisa berbeda satu sama lain.

Garam laut misalnya, tingkat asinnya tidak selalu sama dengan garam meja biasa. Begitu juga cabai, ada yang terasa pedas menyengat, ada juga yang rasanya gak terlalu pedas.

Kalau kamu tidak mencicipi di tengah proses, risiko masakan jadi terlalu asin, hambar, atau pedas berlebihan akan lebih besar. Membiasakan diri untuk mencoba sedikit masakan di sela-sela proses memasak membantu kamu menyeimbangkan rasa lebih baik.

2. Menambahkan semua bumbu sekaligus

ilustrasi memasak (pexels.com/Kampus Production)

Kesalahan yang sering dilakukan pemula adalah menambahkan semua bumbu dalam waktu bersamaan. Padahal, setiap bumbu punya karakteristik dan waktu pelepasan aroma yang berbeda.

Contohnya, bawang putih sebaiknya ditumis lebih awal agar harum keluar sempurna, sementara cabai lebih baik dimasukkan setelah bawang matang supaya tidak cepat gosong.

Jika semua dimasukkan sekaligus, aroma bumbu bisa saling menutupi. Alhasil, cita rasa masakan gak maksimal, bahkan bisa terasa agak aneh. Juga ada beberapa bahan yang gak bisa dimasukkan bersamaan karena bisa berpengaruh terhadap tekstur dan rasa yang dihasilkan. Jadi, hati-hati, ya.

3. Salah menggunakan api kompor

ilustrasi mengatur besarnya api pada kompor (pexels.com/Teona Swift)

Api adalah elemen penting dalam dunia memasak. Sayangnya, banyak orang masih sembarangan mengatur besar kecilnya api. Menggoreng dengan api terlalu besar misalnya, sering membuat bagian luar makanan gosong tapi bagian dalamnya masih mentah. Sebaliknya, menumis dengan api terlalu kecil bisa membuat bumbu tidak matang sempurna, sehingga rasa masakan kurang tajam.

Menggunakan api sesuai kebutuhan adalah kunci. Untuk menggoreng, gunakan api besar agar makanan cepat matang dan tetap renyah. Untuk menumis, pilih api sedang agar bumbu matang merata tanpa cepat gosong.

Sedangkan untuk merebus atau memasak kuah, api kecil lebih ideal supaya rasa bumbu meresap sempurna.

4. Memasak semua bahan bersamaan

ilustrasi memasak (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap bahan makanan memiliki waktu matang yang berbeda. Sayuran seperti wortel butuh waktu lebih lama untuk empuk dibandingkan sawi atau bayam. Begitu juga dengan protein, daging ayam atau sapi tentu memerlukan waktu lebih panjang dibanding tahu atau tempe.

Jika semua bahan dimasukkan bersamaan, kemungkinan besar ada yang terlalu matang hingga hancur, sementara yang lain masih keras atau bahkan belum matang. Mulailah dengan bahan yang keras atau butuh waktu lama, lalu secara bertahap tambahkan bahan yang lebih cepat matang.

5. Tidak membiarkan daging beristirahat setelah dimasak

ilustrasi memasak daging kambing (pexels.com/Los Muertos Crew)

Bagi pecinta steak atau hidangan berbahan daging, kesalahan ini sering tidak disadari. Banyak orang langsung memotong daging begitu matang, padahal seharusnya daging dibiarkan “beristirahat” selama beberapa menit. Tujuannya agar sari daging tetap terkunci di dalam.

Jika langsung dipotong, cairan dalam daging akan keluar begitu saja, membuat teksturnya kering dan kurang juicy. Memberi jeda sejenak membuat daging terasa lebih empuk dan rasanya lebih kaya.

Jadi, sedikit kesabaran setelah memasak bisa membuat perbedaan besar pada kualitas hidangan.

6. Terlalu kaku mengikuti resep tanpa improvisasi

ilustrasi memasak mengikuti resep (pexels.com/Vlada Karpovich)

Resep memang penting sebagai panduan, tetapi memasak tidak seharusnya kaku seperti hitungan matematika. Kualitas bahan di setiap tempat bisa berbeda. Tomat di pasar A mungkin lebih asam dibandingkan tomat di pasar B.

Jika kamu tidak berani berimprovisasi, masakan bisa terasa kurang pas di lidah.

Improvisasi bukan berarti asal-asalan, tetapi kemampuan menyesuaikan bumbu dengan bahan dan selera. Misalnya, menambahkan sedikit gula untuk menyeimbangkan rasa asam, atau menambahkan sedikit garam ketika rasa kurang kuat.

Dengan berani berkreasi, masakanmu akan terasa lebih hidup, tidak sekadar meniru resep.

Memasak memang penuh detail, dan justru di sanalah seni memasak berada. Kesalahan sepele seperti tidak mencicipi, salah urutan bumbu, atau keliru mengatur api bisa membuat masakan jauh dari ekspektasi.

Mulai sekarang, jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama ya, guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team