Mengenal Generasi Sandwich, Apakah Kamu Salah Satunya?

Generasi sandwich tak berpatokan pada usia

Jakarta, IDN Times - Kehidupan seseorang tidak lepas dari aspek penting bernama keluarga. Meski telah hidup mandiri terkadang seseorang masih harus bertanggung jawab atas kebutuhan orang tua maupun adiknya. Generasi ini biasanya dikenal sebagai 'generasi sandwich'.

CMO dan Co-Founder Lifepal, Benny Fajarai, mengatakan generasi sandwich merupakan generasi yang bertanggung jawab mengurusi generasi di atas dan di bawahnya, sekaligus memenuhi kebutuhannya sendiri.

Generasi di atas generasi sandwich adalah orang tua dan mertua. Sedangkan generasi di bawah generasi sandwich adalah anak, adik, atau keponakan.

"Ini istilah yang baru populer belakangan ini juga. Fenomenanya bukan sesuatu yang langka. Ini kan generasi yang saat ini memiliki beban mengurus anak, generasi berikutnya dan juga generasi sebelumnya yaitu orang tua. Beban ini biasanya dikaitkan dengan beban finansial ya. Karena usia yang jauh ini, anak belum produktif tapi orang tua juga sudah tidak produktif, jadi kita harus membiayai orang tua dan anak," ujarnya dalam Ngobrol Seru bareng IDN Times, Rabu (22/7/2020).

1. Sesuatu yang wajar generasi sandwich bagi masyarakat di kawasan Asia

Mengenal Generasi Sandwich, Apakah Kamu Salah Satunya?IDN Times/Rizka Yulita & Anjani Eka Lestari

Keberadaan generasi sandwich memang bukan hal baru. Sejak puluhan tahun silam, setiap keluarga hampir rata-rata memiliki anak hingga 4 orang. Bak sebuah istilah, banyak anak banyak rezeki, para orang tua berharap anak-anak tercintanya bisa membantu mereka saat sudah produktif.

"Nah cuman kalau kita perhatikan dari generasi orang tua kita, KB digalakkan, pemerintah meng-encourage dua anak cukup lewat program KB, tapi kenyataannya beberapa orang tua kita saudara kita bisa empat, bisa lima orang," ujarnya.

"Kalau lihat data di tahun 2020 per keluarga hanya memiliki anak 2,4 orang saja per wanita. Kalau jaman dulu bisa 4 orang. Dan dulunya ini tidak terlalu banyak dibahas karena beban (finansial) di-share dengan beberapa anak. Untungnya ada beberapa anak bisa mapan sehingga bisa berkontribusi lebih besar meringankan keluarga tersebut," tambah dia.

Baca Juga: 3 Cara Ini Ampuh Memutus Rantai Sandwich Generation, Kamu Wajib Tahu!

2. Banyak generasi sandwich yang menunda menikah

Mengenal Generasi Sandwich, Apakah Kamu Salah Satunya?IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Para generasi sandwich kerap berada dilema besar. Mereka harus menunda keinginan terbesarnya atau cita-citanya lantaran keuangan mereka terbebani untuk memnuhi kehidupan keluarganya. Menurut Benny, semakin banyak anak-anak muda yang pada akhirnya baru bisa mewujudkan keinginannya, seperti berkeluarga, di usia 20-an akhir maupun 30-an akhir.

"Artinya jarak anak dan orang tua itu, semakin nbesar gap-nya dan akan ada masa yang cukup berat bagi kita di usia 40-50 tahun, anak belum bekerja tapi orang tua sudah tidak lagi bekerja atau tidak produktif," jelas Benny.

3. Hampir 17 persen populasi di Indonesia adalah generasi sandwich

Mengenal Generasi Sandwich, Apakah Kamu Salah Satunya?IDN Times / Hilmansyah

Berdasarkan riset data yang dilakukan IDN Times, ada 46 juta orang di Tanah Air yang merupakan generasi sandwich. Benny menyarankan kepada masyarkat, khususnya generasi sandwich agar lebih mempertimbangkan matang-matang untuk menambah anggota keluarganya.

"Artinya kalau dilihat middle class itu kan in average mereka itu memiliki pendapatan saat ini cukup tapi tidak berlimpah untuk terbebas dari masalah ketika anggota keluarga itu terus bertambah kan. Pendapatan atau penambahan penghasilan keluarga itu atau individu yang membiayai mungkin tidak secepat bertumbuhnya anggota keluarga dalam kasus ini anak. Makanya penting membuat keputusan menambah keluarga," imbuh dia.

Baca Juga: 5 Tips Memutus Rantai Generasi Sandwich, Agar Gak Jadi Beban Buat Anak

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya