Peduli Lingkungan, Green Bonds Makin Diminati Investor

Green bonds diterbitkan dengan asas peduli lingkungan.

Bandung, IDN Times – Perhatian terhadap kesehatan dan kelanjutan hidup umat manusia semakin tinggi setelah dunia dilanda pandemik COVID-19. Hal yang sama terjadi dalam panggung investasi di Indonesia.

Ya, investasi berbasis Environmental, Social, and Good Governance (ESG), semakin diminati investor. Salah satunya dilakukan oleh perusahaan sumber daya alam PT Barito Pacific, yang baru saja menyatakan komitmennya untuk meningkatkan dukungan di internal perusahaan terkait pengembangan energi hijau.

Bagaimana komitmen itu dijalin?

1. Green bonds mulai dilirik investor

Peduli Lingkungan, Green Bonds Makin Diminati InvestorIlustrasi investasi (IDN Times/Umi Kalsum)

Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu, mengatakan jika sebenarnya minat investor untuk menanamkan modalnya di investasi hijau sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Buktinya, kata dia, penerbitan surat utang hijau (green bonds) milik anak usaha Barito, Star Energy, selalu disambut baik oleh para investor. Bahkan, kata dia, green bonds Star Energy sempat mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dan dapat dilirik institusi besar.

2. Pengalaman dari Geothermal Salak dan Darajat II

Peduli Lingkungan, Green Bonds Makin Diminati InvestorIlustrasi aktivitas geothermal (Burkni Palsson)

Salah satu green bonds Star Energy yang mendapat sentiment positif dari pasar ialah terkait Geothermal Salak dan Geothermal Darajat II. Permintaan green bonds senilai 1,11 miliar USD tersebut mengalami oversubscribed sebanyak 3,5 kali.

“Investor dari segi EUM lima tahun terakhir ini 5 kali lipat, growth-nya cukup besar,” kata Agus Salim, lewat rilis yang diterima IDN Times, Kamis (25/2).

3. Berharap kerja sama dengan Petrokimia

Peduli Lingkungan, Green Bonds Makin Diminati Investor(Ilustrasi pabrik PT Petrokimia Gresik) IDN Times/Uni Lubis

Dengan adanya sambutan positif dan tren ekonomi hijau yang semakin meningkat, Barito Pacific pun secara internal berkomitmen mendukung bisnis ramah lingkungan.

Namun, di sisi lain, Agus mengaku jika ada beberapa industri yang tak bisa sepenuhnya menerapkan prinsip berkelanjutan. Contohnya ialah anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical, Petrokimia.

“Chandra asri memiliki emisi 2,5 juta to per tahun untuk fase satu dan dua. Di lain sisi, Star Energy bisa memproduksi hingga 5 juta kredit. Ke depan, kami harap perusahaan merencanakan Chandra Asri untuk membeli karbon kredit Star Energy, dengan tujuan agar Barito Pacific bisa mencapai carbon neutral,” katanya.

4. Barito Pacific juga mendorong hadirnya mobil listrik

Peduli Lingkungan, Green Bonds Makin Diminati InvestorDok. Istimewa / Garuda Indonesia

Di sisi lain, Barito Pacific juga mengaku tengah mendorong hadirnya mobil listrik sebagai salah satu dukungan dalam menuntaskan problema lingkungan.

Melanggengkan produksi mobil listrik, menurut Agus, sama dengan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) sekaligus mendorong  serapan produk plastik dalam negeri.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya