TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tarik Minat Investor, Krakatau Properti Terapkan Digitalisasi

KSP klaim investasi yang ditawarkan worth it!

Ilustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times - PT Krakatau Sarana Properti (KSP), anak perusahaan dari BUMN Krakatau Steel terus berbenah untuk bisa menarik investor dari dalam dan luar negeri. Salah satunya ialah dengan menerapkan sistem digitalisasi dan juga terintegrasi.

Vice President Industrial Properti PT Krakatau Sarana Properti Nur Wijayanto mengatakan, sistem digitalisasi sudah mulai diterapkan untuk mempermudah proses operasional dan juga komersial.

“Kenapa mesti digitalisasi karena penyewa dan juga investor banyak. Sementara transaksinya besar, sehingga harus ada sebuah sistem yang bisa mengetahui kapan sewa habis, kapan perpanjang HGB (Hak Guna Bangunan), dan lain-lain,” kata Nur dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (18/1/2022).

“Makanya dibuat sistem digitalisasi bukan hanya untuk pergudangan tetapi juga untuk seluruh kawasan industri,” ujar dia.

1. KSP sebelum dan sesudah digitalisasi

Vice Presiden Krakatau Sarana Properti (KSP), Nur (IDN Times/Istimewa)

Nur mengatakan, sebelum menerapkan sistem digitalisasi, semua proses operasional dan komersialisasi hanya mengandalkan catatan dan ingatan. Sejak diterapkan sistem digitalisasi, kata dia, PT KSP tahu kondisi kawasan industri secara real time, baik kondisi secara operasional maupun kondisi komersialisasi.

Sistem ini juga diklaim menguntungkan investor karena tidak harus membuka catatan untuk mengetahui tentang kapan masa sewa berakhir atau harus memperpanjang HGB.

Selain sistem digitalisasi, PT KSP juga menerapkan sistem yang terintegrasi. Nur mencontohkan, investor yang ingin menanamkan modalnya di kawasan industri di Cilegon, Banten, cukup membawa koper saja.

“Kawasan industri yang ideal itu harus terintegrasi dan parsial. Kawasan industri yang dikelola PT KSP ini sangat terintegrasi karena sesama anak perusahaan PT Krakatau Steel lainnya sudah berkolaborasi. Jadi, kalau mau investasi di Cilegon cukup bawa koper saja karena semua infrastruktur penunjang sudah tersedia seperti listrik, air, gas dan lain-lain,” tutur Nur.

2. Investor KSP diklaim merasa aman

Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Nur berharap investor asing dan lokal tak ragu untuk berinvestasi di kawasan industri Cilegon. Alasannya, kawasan ini dikelola anak perusahaan BUMN yang artinya dikelola oleh negara.

“Termasuk sertifikat tanah dari negara, tidak akan ada yang berani menggugat. Jadi, hal tersebut setidaknya bisa memberikan ketenangan hati buat investor, penanam modal,  taipan, dan pebisnis untuk investasi di kawasan industri yang dikelola PT KSP,” ujar Nur.

Menurut Nur, jumlah investor yang berinvestasi di kawasan industri Cilegon masih imbang antara lokal dan asing. Untuk investor asing sebagian besar berasal dari Jepang dan Korea.

Baca Juga: Krakatau Steel Bikin Restoran Baru, Sandiaga Uno Titipkan Harapan

Baca Juga: Utang Krakatau Steel Menumpuk, Erick Thohir: Bisa Gagal Bayar

Baca Juga: Krakatau Sarana Properti Garap Digitalisasi Kawasan Industri Medan

Berita Terkini Lainnya