TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Agung Sedayu Jadi Retail Indonesia Pertama yang Manfaatkan Kripto

Ada tawaran kripto gratis, lho!

Ilustrasi Mata Uang Kripto/Cryptocurrency. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bandung, IDN Times – Perkembangan aset kripto di Indonesia semakin menjadi-jadi. Belakangan ini, Tokocrypto menjalin kolaborasi dengan A Subsidiary of Agung Sedayu Group alias ASRI untuk mempercepat ekosistem keuangan yang inklusif di Tanah Air.

Dengan kolaborasi ini, ASRI tercatat sebagai retail group pertama di Indonesia, yang akhirnya menjalin kemitraan dan terintegrasi dengan pertukaran aset kripto. Mereka memantapkan diri untuk berfokus pada penawaran investasi kripto untuk para pelanggannya.

1. Kolaborasi bisa merangkul lebih banyak masyarakat Indonesia

ilustrasi blockchain (Pixabay.com/Tumisu)

CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai, mengatakan jika kemitraan yang dijalin dengan ASRI melahirkan berbagai keuntungan bagi mitra mereka, pengguna aplikasi ASRI Living, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Kolaborasi ini, kata Kai, dipercaya bisa semakin menarik perhatian masyarakat Indonesia dalam memulai investasi kripto.

“Kolaborasi dengan ASRI ini bertujuan untuk merangkul masyarakat Indonesia secara keseluruhan agar dapat berperan aktif dalam ekosistem aset kripto. Ini juga bentuk upaya kami untuk mengenalkan dan menumbuhkan industri aset kripto dan blockchain di Indonesia," kata Kai, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (3/1/2021).

2. ASRI optimistis dapat mengakselerasi bisnis perusahaan mereka

Unsplash/AdamNowakowski

Sementara itu, Alexander H. Kusuma, CEO of ASRI, mengatakan bahwa langkah kolaborasi ini merupakan bentuk strategi sekaligus terobosan yang dilakukan ASRI untuk pengembangan bisnis digital perusahaan.

Dengan kolaborasi ini, kata dia, ASRI semakin percaya diri untuk mampu mengakselerasi strategi bisnis digital perusahaan.

“ASRI sangat antusias untuk menghadirkan layanan baru ini kepada penyewa dan pelanggan kami. Kolaborasi ini benar-benar akan melibatkan generasi baru yang intuitif secara digital dan finansial, sehingga dapat mempertegas penerapan strategi bisnis O2O (online-to-offline),” ujarnya.

Baca Juga: Visa Luncurkan Layanan Konsultasi Kripto

Baca Juga: Diharamkan MUI, Apa Saja Hal Positif Hasil dari Trading Kripto?

Baca Juga: Perbedaan Cryptocurrency dan Aset Investasi Kripto, Mana yang Haram?

Berita Terkini Lainnya