6 Langkah Transaksi Kripto Agar Gak Kena Retas
Keamanan jadi faktor utama transaksi digital
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Peretasan yang marak terjadi membikin sebagian orang khawatir pada investasi berbasis digital. Apalagi bagi ekosistem aset kripto, di mana mengandalkan blockchain yang memanfaatkan komputasi untuk menciptakan blok yang saling terhubung satu sama lain.
Untuk mengatasi kekhawatiran itu, para pelaku di ekosistem kripto mesti melakukan inovasi guna kenyamanan penggunanya. Salah satunya ialah Tokocrypto, platform trading aset digital yang mengklaim aman untuk digunakan.
Rieka Handayani, VP Corporate Communication Tokocrypto, mengatakan jika perusahaannya mementingkan aspek keamanan yang terus dikembangkan dengan penerapan teknologi yang berlapis lewat sebuah campaign bertajuk #SiapLebihAman.
“Penyedia layanan bertanggung jawab untuk mengembangkan keamanan yang berkelanjutan. Sementara itu, pengguna juga perlu waspada dan aware untuk ikut membantu melindungi data dan akun mereka. Untuk mewujudkan hal ini maka dibutuhkan edukasi keamanan yang berkelanjutan,” katanya, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (22/12/2021).
1. Tokocrypto sedang mengejar ISO 27017
Untuk mengejar ISO 27017, Tokocrypto memang harus menunjukkan segala keseriuasannya dalam berinovasi. ISO 27017 merupakan standar guna membuat layanan berbasis cloud yang lebih aman dan mengurangi resiko terkait masalah keamanan.
Selain itu, Tokocrypto mulai mewajibkan para penggunanya mengaktifkan 2FA (Two-Factor Authentication), sebuah fitur keamanan untuk melakukan verifikasi identitas. Tujuan dari fitur keamanan 2FA ini agar akun, data, asset, serta history transaksi tidak mudah diketahui oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: 12,4 Juta Data BPJS Naker Diretas, Dipakai Hacker Buat Kartu Prakerja
Baca Juga: Visa Luncurkan Layanan Konsultasi Kripto
Baca Juga: Tokocrypto: Ada 6,5 Juta Masyarakat RI Berinvestasi di Aset Kripto