5 Alasan Memulai Investasi di Usia Muda, Bisa Nikmati Untungnya Nanti!

Tak ada salahnya mulai investasi sejak dini

Jakarta, IDN Times - Kini, investasi tidak hanya dilakukan orang dewasa yang telah memiliki kekayaan tertentu, tetapi usia muda juga mulai melek investasi. Sumber edukasi yang mengajak kalangan muda untuk berinvestasi sejak dini telah banyak tersebar di media sosial dan institusi pendidikan. 

Jika dulu investasi harus dilakukan dengan modal yang besar, kini tidak demikian. Modal kecil seperti Rp50 ribu saja sudah bisa menjadi awal modal pembukaan rekening. Dengan begitu, kamu akan mulai belajar dan mengetahui cara berinvestasi yang menghasilkan keuntungan.

Banyak alasan untuk memulai investasi di usia muda. Berikut beberapa alasan yang dihimpun IDN Times. 

1. Tidak mudah boros

5 Alasan Memulai Investasi di Usia Muda, Bisa Nikmati Untungnya Nanti!Ilustrasi Investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Ini 5 Tips Investasi-Proteksi agar Efek Pandemik Gak Pengaruhi Dompetmu

Melek investasi sejak usia muda akan membuat kamu terhindar dari sifat boros. Hal tersebut terjadi karena keinginan untuk sesuatu yang konsumtif tidak akan membuat kamu tergiur, sebab kamu menyadari keuntungan Return of Investment (ROI) yang akan didapatkan pada kemudian hari untuk mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik. 

Dengan demikian, kamu akan lebih cermat dalam mengatur keuangan dan mengarahkan pengeluaran hanya untuk kebutuhan.

2. Sarana belajar mengatur skala prioritas

5 Alasan Memulai Investasi di Usia Muda, Bisa Nikmati Untungnya Nanti!Google

Ketika kamu sudah tidak begitu boros, artinya kamu sudah mulai belajar mengatur skala prioritas dalam hal finansial. Kamu dapat mengatur mana kebutuhan yang harus didahulukan, dan mana kebutuhan lainnya yang dapat dikurangi, atau bahkan ditunda terlebih dahulu. 

Dalam hal ini, menggunakan persentase dapat memudahkan kamu untuk mengatur skala prioritas. Kamu dapat memakai metode 50/30/20, yang mana 50 persen untuk kebutuhan dan tagihan wajib, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan dan investasi. 

Metode lainnya kamu bisa memakai prinsip Pareto dengan membagi 80/20, yang mana 80 persen dipakai untuk biaya hidup saat ini dan 20 persen untuk tabungan atau investasi masa depan.

3. Mendapat pemasukan lebih

5 Alasan Memulai Investasi di Usia Muda, Bisa Nikmati Untungnya Nanti!pixabay.com/mohamed_hassan

Menambah penghasilan tidak hanya dilakukan dengan membuka usaha atau menjadi pekerja part-time, freelance, dan lainnya. Investasi pun dapat menambah penghasilan dengan pasif, jika instrumen yang dipilih seperti saham, reksadana, emas, atau yang memiliki imbal hasil lainnya dalam bentuk materi. 

Maka itu, investasi dapat menjadi pilihan untuk menambah penghasilan, apalagi di usia muda yang terkadang membutuhkan uang jajan tambahan atau tabungan di masa depan. Jadi, kesempatan ini dapat menambah penghasilan dengan jangka waktu panjang. 

4. Diuntungkan di masa depan dengan adanya tabungan dan dana darurat

5 Alasan Memulai Investasi di Usia Muda, Bisa Nikmati Untungnya Nanti!Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Banyak investor memulai dan membangun portofolio investasi mereka dari titik nol sampai menjadi ahli. Hal itu menunjukan bahwa investasi dapat menjadi bukti nyata untuk membangun masa depan finansial yang lebih mapan. Maka itu, memulai investasi di usia muda dapat membuat kamu belajar lebih banyak dan nantinya dapat memiliki tabungan di masa depan.

Selain dapat menjadi tabungan di masa depan, imbal hasil dari investasi dapat juga kamu jadikan sebagai dana darurat. Justru hal ini adalah pondasi awal yang harus dimiliki, terutama bagi para investor. Kamu bisa memilih investasi yang aman, likuid atau mudah dicairkan kapan saja. Contohnya investasi emas.

5. Mandiri finansial sejak dini

5 Alasan Memulai Investasi di Usia Muda, Bisa Nikmati Untungnya Nanti!Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari banyaknya alasan di atas, salah satu keuntungan yang bisa kamu dapatkan dalam berinvestasi adalah mandiri dalam hal finansial, bahkan sejak dini. Kamu hanya akan bergantung pada diri kamu sendiri, dan tidak lagi bergantung pada orang lain, seperti orang tua dalam hal finansial. 

Enaknya, kamu bisa membantu mengurangi beban finansial mereka dengan memiliki finansial sendiri. Hal ini sangat berpengaruh pada generasi sandwich atau generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Baca Juga: Populer dalam Dunia Investasi, Ini Perbedaan Forex dan Saham

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya