Harga CPO Naik, PTPN VIII Fokus Penuhi Kebutuhan Minyak Dalam Negeri

PTPN VIII juga fokus penuhi kebutuhan minyak goreng

Bandung, IDN Times - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII berkomitmen fokus untuk memenuhi kebutuhan minyak sawit dalam negeri. Hal itu setelah, harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami kenaikan di awal triwulan tahun 2022 ini.

Kenaikan harga CPO ini dipengaruhi sejumlah faktor diantaranya kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) yang mengalami peningkatan 30% dimana eksportir bisa mengekspor CPO setelah kuota domestic sebanyak 30% telah dilaksanakan.

1. Perang Rusia-Ukraina ikut pengaruhi harga minyak sawit dunia

Harga CPO Naik, PTPN VIII Fokus Penuhi Kebutuhan Minyak Dalam NegeriIlustrasi Penurunan Harga Minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain perang antara Ukraina dan Rusia juga berdampak pada kenaikan harga CPO. Dua negara tersebut adalah sebagai negara pemasok minyak biji bunga matahari menjadi terkendala, sehingga berpengaruh pada naiknya permintaan CPO dari India.

Kebijakan biodiesel 30% atau B30 juga mendapatkan insentif dari dana BPDPKS yang berakibat peningkatan permintaan CPO dari dalam negeri.

Kepala Sub Bagian Logistik dan Pemasaran PTPN VIII Bambang Saeful Hayat mengatakan kekeringan di wilayah Amerika Utara juga mengakibatkan produksi rapeseed mengalami penurunan hingga permintaan CPO naik.

“Ada faktor lain yaitu naiknya harga pupuk hingga mengakibatkan petani mengalami kendala dalam memperoleh pupuk dan mempengaruhi turunnya produksi TBS [tandan buah segar],” katanya dalam keterangan, Selasa (15/3/2022).

2. PTPN VIII juga fokus memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri

Harga CPO Naik, PTPN VIII Fokus Penuhi Kebutuhan Minyak Dalam NegeriPedagang keliling menata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah ke dalam mobil bak terbuka di kawasan Desa Tungkop, Darussalam, Aceh Besar, Aceh, Kamis (6/1/2022). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Di tengah kondisi tersebut, menurutnya PTPN VIII saat ini tengah fokus memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri dengan melakukan beberapa upaya.

"Untuk peningkatan produksi dari tahun 2020 ke 2021 karena kita sedang menjalankan beberapa program diantaranya perbaikan infrastruktur kebun, restrukturisasi hanca panen, minimalisir TBS restan,” kata Kepala Sub Bagian Kelapa Sawit PTPN VIII Jimmy Permana.

“Dengan adanya program ini diharapkan agar produksi dapat mengalami peningkatan dan dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri,” tambahnya.

3. Kelapa sawit menjadi andalan PTPN VIII

Harga CPO Naik, PTPN VIII Fokus Penuhi Kebutuhan Minyak Dalam NegeriIlustrasi kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII merupakan salah satu anak perusahaan BUMN Holding Perkebunan yang berada di Provinsi Jawa Barat dan Banten. PTPN VIII mengelola beberapa komoditas, salah satunya yaitu Komoditi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis).

Komoditas ini tersebar di beberapa kabupaten di antaranya Lebak, Pandeglang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat dan Subang dengan luas areal sebesar 19.288,97 ha. Saat ini Kelapa Sawit menjadi andalan dalam memperoleh cash in dalam memenuhi aktivitas operasional perusahaan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya