Direksi Dipangkas hingga Tersisa 6 Orang, Pertamina Susun Strategi

Struktur organisasi dipangkas hanya menjadi 6 orang

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) melakukan perubahan organisasi sekaligus susunan Direksi Pertamina sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS) PT Pertamina (Persero). Dalam Surat Keputusan tersebut, pemegang saham menetapkan perubahan struktur organisasi direksi yang semula 11 orang menjadi enam orang dan beberapa di antaranya juga mengalami perubahan nomenklatur.

Hal tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri BUMN nomor SK-198/MBU/06/2020, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, tertanggal 12 Juni 2020. 

Bagaimana susunan baru direksi yang baru?

1. Berikut susunan direksi Pertamina

Direksi Dipangkas hingga Tersisa 6 Orang, Pertamina Susun StrategiDirut Pertamina, Nicke Widyawati (IDN Times/Aldila Muharma)

Adapun struktur baru Direksi Pertamina terdiri atas :

1. Direktur Utama : Nicke Widyawati
2. Direktur Sumber Daya Manusia : Koeshartanto
3. Direktur Keuangan : Emma Sri Martini
4. Direktur Penunjang Bisnis : M. Haryo Yunianto
5. Direktur Logistik & Infrastruktur : Mulyono
6. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha : Iman Rachman

Baca Juga: Erick Thohir Targetkan Bos Pertamina Sanggup Bikin 2 Anak Usaha IPO

2. Beberapa struktur organisasi dimasukkan dalam subholding Pertamina

Direksi Dipangkas hingga Tersisa 6 Orang, Pertamina Susun StrategiDok.Pertamina

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan struktur direktorat operasional yang sebelumnya ada di Pertamina akan masuk ke dalam beberapa subholding yang telah dibentuk, yaitu subholding upstream, subholding refinery&petrochemical, subholding commercial&trading, subholding power&new and renewable energy, serta shipping company.

Semua subholding tersebut akan menjalankan bisnis bersama dengan subholding gas yang sebelumnya telah terbentuk di bawah Pertamina melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejak tahun 2018.

Dengan demikian, menurutnya, secara umum tugas Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.

"Sementara subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence melalui pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis, mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing serta meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan," jelas Fajriyah.

3. Perampingan struktur organisasi diharapkan dorong Pertamina menjadi kelas dunia

Direksi Dipangkas hingga Tersisa 6 Orang, Pertamina Susun StrategiDok. Pertamina

Melalui struktur baru ini, kata Fajriyah, pihaknya berharap menjadi lebih lincah, fokus dan cepat dalam pengembangan kapabilitas kelas dunia di bisnisnya masing-masing. Sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan skala bisnis untuk menjadi perusahan global energi terdepan dengan nilai pasar US$100 miliar serta menjadi penggerak pengembangan sosial di tahun 2024.

Pertamina juga akan memanfaatkan momentum new normal yang menuntut Pertamina menjalankan bisnis dengan cara baru untuk mendapatkan hasil terbaik.

“Ini merupakan bagian transformasi bisnis, sebagaimana beberapa perusahaan energi kelas dunia lainnya berhasil lakukan untuk meningkatkan nilai perusahaannya, seperti Total, ExxonMobil dan Petronas. Seluruh proses perubahan ini akan dilakukan secara sistematis melalui roadmap yang telah disusun dengan best effort dan bersungguh-sungguh untuk menjaga kelangsungan hubungan kerja dengan seluruh pekerja Pertamina," ujarnya.

Baca Juga: Pertamina Pangkas Setengah Direksi, Nicke Bertahan Jadi Nakhoda

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya