Banyak Artis Beli Klub Sepak Bola Indonesia, Bisnisnya Menguntungkan?

Menanti gebrakan para artis di sepak bola nasional

Jakarta, IDN Times - Sepak bola merupakan salah satu olahraga terpopuler di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Antusiasme masyarakat di Tanah Air terhadap sepak bola begitu tinggi.

Besarnya antusiasme tersebut dinilai menjadi potensi besar bagi industri sepak bola Tanah Air. Hal itu yang kemudian dilirik oleh para artis Indonesia.

Baru-baru ini, sejumlah artis di dalam negeri mengakuisisi sejumlah klub sepak bola di Tanah Air. Mereka adalah Raffi Ahmad (membeli Cilegon United), Atta Halilintar (AHHA PSG Pati), Rizky Billar dan Putra Siregar (berencana mengakuisisi PSMS Medan) serta Gading Marten (Persikota Tangerang).

Apa yang membuat para pesohor ini terjun ke industri sepak bola Indonesia? Bisnisnya kah yang menguntungkan?

Baca Juga: Fenomena Artis Investasi di Klub Sepak Bola, Menpora: Mulai Ada Trust

1. Daya tarik sepak bola di Tanah Air masih sangat tinggi

Banyak Artis Beli Klub Sepak Bola Indonesia, Bisnisnya Menguntungkan?ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni menilai bahwa antusiasme yang begitu besar dari para pesohor di Tanah Air, menjadi bukti bahwa daya tarik sepak bola Indonesia masih sangat besar di tengah permasalahan yang terjadi saat ini. Menurut Kusnaeni, kehadiran para pesohor tersebut membawa efek positif.

"Selain meningkatkan kepercayaan publik, juga membantu menggairahkan kembali industrinya yang agak tertekan selama masa pandemik ini," kata Kusnaeni kepada IDN Times, baru-baru ini.

Selain itu, pihak pengelola TV juga akan semakin tertarik untuk menyiarkan pertandingan sepak bola di Indonesia. "Produsen dan pengiklan juga jadi lebih bersemangat kembali memberi dukungan," tambah pria yang akrab disapa Bung Kus ini.

Baca Juga: Atta Halilintar Beli Klub PSG Pati: Bismillah

2. Mengelola klub liga 2 kurang menguntungkan

Banyak Artis Beli Klub Sepak Bola Indonesia, Bisnisnya Menguntungkan?IDNTimes/Larasati Rey

Bung Kus menyampaikan, mengelola klub Liga 2 Indonesia kurang menguntungkan. Namun, dia menilai bahwa para pesohor ini mempunyai kemampuan yang baik dalam menghasilkan uang. Hal ini bakal menjadi modal dalam mengelola klub Liga 2 yang mereka akuisisi.

"Jadi, ini menarik. Saya penasaran ingin melihat bagaimana mereka menggunakan konsep dan pendekatan bisnis yang berbeda dalam mengelola klub profesional. Siapa tahu kita bisa belajar banyak hal baru dari Raffi cs," paparnya.

Lebih lanjut, banyaknya para pesohor yang mengakuisisi klub dari Liga 2 dikarenakan klub-klub tersebut paling tertekan selama pandemik COVID-19.

"Nilai kontribusi komersial yang mereka dapat sangat kecil. Suntikan dana dari pemerintah daerah tidak diperbolehkan karena mereka klub profesional. Berbeda dengan klub Liga 3," terangnya.

 

3. Prospek industri sepak bola nasional cukup menjanjikan

Banyak Artis Beli Klub Sepak Bola Indonesia, Bisnisnya Menguntungkan?ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Dalam situasi normal, kata Bung Kus, prospek industri sepakbola nasional cukup menjanjikan. Terutama di kota-kota besar dengan basis penggemar yang cukup besar, seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

"Tapi, untuk saat ini, situasinya cukup berat karena pandemik COVID-19. Banyak klub mengalami tekanan yang cukup berat secara finansial," ujarnya.

Situasi yang sulit ini tercermin dari turunnya nilai kontrak pemain dibanding musim-musim sebelumnya. Hal ini wajar lantara pemasukan klub kehilangan pendapatan dari tiket masuk.

"Beberapa klub bahkan mulai realistis menjual pemain-pemain bintangnya. Mereka memilih pemain yang nilai kontraknya lebih terjangkau," imbuh dia.

Baca Juga: Artis Terjun ke Sepak Bola, Menpora Singgung Pengaturan Skor

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya