Makin Moncer di Indonesia, Bisnis Fintech Perlu Edukasi Masyarakat 

Apakah masyarakat Indonesia sudah teredukasi fintech?

Bandung, IDN Times – Teknologi membawa kemudahan dalam berbagai urusan masyarakat, tak terkecuali dalam memperoleh pinjaman uang. Berbicara soal teknologi dan keuangan, maka fenomena menjamurnya perusahaan financial technology alias fintech menjadi hal yang menarik disimak.

Jika dahulu seseorang mesti mengantre dan memenuhi banyak syarat dalam memperoleh pinjaman, maka teknologi sejatinya mengatasi berbagai kerepotan itu. Fintech biasanya hadir dalam sebuah aplikasi ponsel pintar dengan akses terhadap pinjaman yang jauh lebih mudah.

Salah satu fintech kenamaan Indonesia, Julo, merasakan betul hangatnya sambutan masyarakat terhadap kehadiran mereka. Saat ini, Julo sendiri telah diunduh lebih dari sejuta kali, dan melayani lebih dari 350 ribu nasabah di 34 provinsi di Indonesia.

Bagaimana kondisi Julo saat ini?

1. Sebagian besar nasabah adalah generasi muda

Makin Moncer di Indonesia, Bisnis Fintech Perlu Edukasi Masyarakat IDN Times/Arief Rahmat

Didirikan pada akhir tahun 2016, kini Julo telah menjelma sebagai salah satu fintech andalan yang eksis Indonesia dan telah memperoleh izin OJK. Julo mengklaim bahwa sejauh ini mereka memang menyasar nasabah dengan bermacam latar belakang, mulai dari keluarga muda hingga pengusaha.

Menurut CEO dan CO-Founder Julo, Adrianus Hitijahubessy, perusahaannya memang berusaha untuk menyasar masyarakat muda di Indonesia.

“Apapun latar belakang dan kondisi masyarakat saat ini, Julo sebagai fintech lending Indonesia yang berperan untuk mendorong perputaran ekonomi Indonesia, mengajak masyarakat untuk tetap produktif,” kata Adrianus, dalam rilis yang diterima IDN Times, Senin (24/5/2021).

2. Ada 75 persen nasabah pakai kredit digital untuk tingkatkan kualitas hidup

Makin Moncer di Indonesia, Bisnis Fintech Perlu Edukasi Masyarakat pixabay.com

Selain pinjaman tunai, dalam perkembangannya Julo juga menawarkan fitur lain di antaranya ialah bayar tagihan, transfer dana, sampai scan QR untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan non-tunai. “Harapannya dengan kredit digital JULO, halangan yang nasabah hadapi dapat diatasi dengan berbagai solusi,” ujar Adrianus.

Menurut riset yang dilakukan oleh internal Julo di kuartal satu 2021, 75 persen nasabah mereka menggunakan kredit digital untuk meningkatkan kualitas hidup seperti keperluan modal bisnis, renovasi rumah, dana pendidikan anak, dan kebutuhan biaya kesehatan.

3. Gelar kampanye untuk mengedukasi masyarakat

Makin Moncer di Indonesia, Bisnis Fintech Perlu Edukasi Masyarakat pixabay.com/TeroVesalainen

Sementara itu, Head of Marketing Julo, Mikhal Anindita, mengatakan jika perusahaannya tengah menggelar kampanye yang berkaitan dengan kondisi keuangan masyarakat setelah diterpa pandemik COVID-19. Kampanye tersebut bertema “Wujudkan Sekarang Bersama Julo” yang mana dinilai sebagai salah satu upaya edukasi masyarakat terhadap fasilitas kredit digital.

“Kampanye ini hadir untuk memotivasi masyarakat agar terus maju di tengah tantangan yang ada,” ujar Mikhal, dalam rilis yang sama.

Dengan adanya kemajuan teknologi, kini masyarakat di seluruh Indonesia dapat mengakses kredit digital Julo untuk meningkatkan kualitas atau produktivitas hidup; seperti merenovasi rumah, keperluan pendidikan anak, dan modal usaha,” katanya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya