Keuntungan Wisata Pangandaran Turun Rp1 Miliar

Dampak dari mahalnya tiket pesawat dan perbaikan jalan

Bandung, IDN Times – Pendapatan retribusi kawasan wisata Pangandaran pada semester satu 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester satu 2018, pendapatan retribusi Pangandaran mencapai Rp4,9 miliar. Kini, pendapatan tersebut turun drastis Rp1 miliar, menjadi Rp3,9 miliar.

Padahal, sebelumnya Pangandaran merupakan salah satu objek wisata yang mendatangkan pendapatan retribusi bagi pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain memiliki pantai yang bagus dan fasilitas penunjang yang lengkap, kawasan Pangandaran juga memiliki banyak pilihan wisata mulai dari pantai hingga rafting.

Bagaimana penurunan retribusi itu terjadi?

1. Pembagian retribusi dari dua daerah

Keuntungan Wisata Pangandaran Turun Rp1 Miliarinstagram/berandapangandaran

Hasil retribusi semester 1 2019 sebesar Rp3,9 miliar didapatkan dari dua objek wisata, yakni Pantai Pangandaran dan Karapyak. Kedua titik wisata itu, merujuk data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat, masing-masing dikunjungi 730 ribu dan 89 ribu pengunjung.

“Tahun ini dari bulan Januari hingga tanggal 7 Juni realisasi pendapatan di Pantai Pangandaran sebesar Rp3,6 miliar. Sedangkan untuk Karapyak baru mencatat sekitar Rp311 juta,” ujar Kepala Disbudpar Jabar, Dedi Taufik saat dihubungi, Sabtu (8/6).

Pada semester 1 2018, capaian retribusi di kawasan tersebut lebih tinggi. Pantai Pangandaran, misalnya, berkontribusi Rp4,5 miliar dengan jumlah pengunjung sebanyak 913 ribu orang. Sedangkan retribusi di kawasan Karapyak sebesar Rp 358 juta dengan pengunjung sebanyak 102 ribu orang.

2. Hal serupa terjadi di kawasan wisata sekitar

Keuntungan Wisata Pangandaran Turun Rp1 Miliarbandungtransservice.com

Di sekitar kawasan wisata Pangandaran, terdapat pula kawasan wisata lainnya. Misalnya, objek wisata Batu Karas, Batu Hiu, dan Green Canyon. Namun, sama dengan Pangandaran, ketiga wisata itu pun mengalami penurunan pendapatan retribusi daerah.

Terhitung sejak Januari hingga 7 Juni 2019, pendapatan retribusi Batu Karas baru mencapai Rp705 juta, dengan 141 ribu pengunjung. Padahal, tahun lalu di periode yang sama, catatannya mencapai Rp1 miliar dengan 210 ribu pengunjung.

Sementera itu, pendapatan retribusi Batu Hiu mencapai Rp 214 juta dengan 42 ribu pengunjung, turun 165 juta dari pendapatan retribusi tahun lalu sebesar Rp379 juta dengan 75 ribu pengunjung. Ada pun Green Canyon, dari pendapatan retribusi Rp306 juta dengan 61 ribu pengunjung pada semester 1 2018, kini menjadi Rp145 juta dengan 29 ribu pengunjung.

3. Pengaruh mahal dari tiket pesawat dan perbaikan infrastruktur

Keuntungan Wisata Pangandaran Turun Rp1 Miliartwitter.com/ewinnussy

Menurut Dedi, berbagai penurunan itu terjadi sebagai dampak dari kenaikan harga tiket pesawat hingga perbaikan infrastruktur yang sedang digalakan di sekitar kawasan wisata. Pemerintah provinsi Jawa Barat memang tengah memperbaiki sejumlah akses menuju kawasan wisata Pangandaran.

Untuk menuj Pangandaran, memang hanya terdapat dua akses. Akses pertama dan yang utama, ialah dari arah utara (Kota Banjar). Sementara akses lainnya, yakni dari arah selatan Tasikmalaya.

4. Optimistis capai target setelah perbaikan infrastruktur

Keuntungan Wisata Pangandaran Turun Rp1 Miliarinstagram/kelilingpangandaran

Tahun ini, seandainya berbagai pembenahan telah rampung, Dedi optimistis kalau kawasan wisata Pangandaran kembali mengalami peningkatan. Bahkan, ia percaya jika pendapatan retribusi pada penghujung tahun 2019 akan menyusul pendapatan selama 2018.

“Tahun 2018 kami menargetkan retribusi di kawasan itu (Pangandaran dan Karapyak) sebesar Rp18 miliar. Tahun ini targetnya Rp21 miliar. Kami optimistis kunjungan meningkat, apalagi tahun ini juga ada pembenahan untuk kawasan pantai barat dan timur,” tuturnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya