Begini Caranya Agar Uang Receh Bisa Jadi Investasi di Pasar Modal

Jangan anggap remeh uang receh

Jakarta, IDN Times - Sebagian besar millennial gak suka menabung. Setiap bulannya, millennial hanya menyisihkan 10,7 persen dari gaji mereka untuk ditabung. Hal tersebut ditemukan dalam riset IDN Times yang dirilis dalam Indonesia Millennial Report 2019. Apakah kamu masuk ke golongan millennial yang gak menabung?

Sedangkan, alokasi terbesar dari pendapatan millennial ialah untuk belanja bulanan. Sementara itu, alokasi untuk investasi, jauh lebih kecil lagi yakni 2 persen dari pendapatan. Investasi menjadi tiga alokasi dengan terendah dalam pengeluaran para millennial setiap bulannya, selain alokasi untuk amal dan cicilan utang.

Terkait kebiasaan menabung, millennial sering kali menganggap uang receh remeh. Padahal, uang receh sekarang bisa jadi investasi di pasar modal. Bagaimana caranya? Yuk simak ulasan berikut.

1. Mengedukasi tentang pentingnya investasi

Begini Caranya Agar Uang Receh Bisa Jadi Investasi di Pasar ModalIDN Times / Dian Apriliana

Melalui aplikasi Raiz Invest, kini siapapun bisa mengumpulkan uang receh dan menginvestasikan secara otomatis di pasar modal. Setelah sukses di Australia, Raiz Invest Indonesia memperkenalkan aplikasi investasi mikro Raiz Invest. Aplikasi yang diluncurkan pada Rabu (6/3) itu bertujuan mempermudah pengguna dalam berinvestasi.

Chief Executive Officer Raiz Invest Australia, George Lucas mengatakan Raiz memiliki misi untuk mendidik masyarakat, tentang keuntungan berinvestasi secara teratur dalam jumlah kecil. Raiz mengajak millennial untuk menggunakan kembalian yang jarang dianggap penting itu sebagai modal untuk berinvestasi.

“Semakin banyak menggunakan uang, semakin banyak berinvestasi,” ujarnya.

2. Mau investasi, gak perlu ribet

Begini Caranya Agar Uang Receh Bisa Jadi Investasi di Pasar ModalIDN Times / Dian Apriliana

Chief Marketing Officer Raiz Invest Indonesia, Fahmi Arya Wicaksana menuturkan gak perlu takut untuk memulai investasi. Sebab, sistem berinvestasi melalui Raiz, menurutnya, mudah dan tidak perlu repot.

Ia menyebut banyak orang awam yang ingin mencoba menaruh uangnya di reksadana tapi takut. Dengan Raiz, kegiatan berinvestasi menjadi sederhana. Fahmi mencontohkan jika pengguna Raiz berbelanja, ketika ada harga pembulatan Rp5000, sisanya akan diambil untuk berinvestasi.

“Contoh, misalkan beli barang seharga Rp23.000 itu dibulatkan menjadi Rp25.000, kita ambil Rp2000-nya. Jadi kembalian tersebut bisa jadi modal untuk berinvestasi,” paparnya di Seribu Rasa Gunawarman, Jakarta Selatan.

3. Terintegrasi dengan e-wallet dan mobile banking

Begini Caranya Agar Uang Receh Bisa Jadi Investasi di Pasar ModalIDN Times / Dian Apriliana

Dalam bentuk aplikasi, Raiz akan melakukan kerjasama dengan berbagai macam bank yang memiliki mobile platform, serta e-wallet.

“Ini nantinya akan jadi mitra, supaya setiap aktivitas yang dilakukan nasabah bisa langsung ter-detect dan bisa langsung dilakukan spare change, atau pembulatan yang dilakukan nasabah dari pembelanjaan,” lanjut Fahmi.

4. Cocok bagi millenial

Begini Caranya Agar Uang Receh Bisa Jadi Investasi di Pasar ModalIDN Times / Dian Apriliana

Millennial saat ini ingin melakukan segala sesuatu dengan serba mudah dan cepat. Commissioner of Raiz Invest Indonesia, Michael Luhukay mengatakan kehadiran Raiz sudah mempertimbangkan karakter millennial tersebut.

“Ini merupakan produk yang bisa ditunjukan ke millennial, karena anak sekarang maunya cepet. Jadi di aplikasi pun opsinya udah lebih simple, jadi berinvestasi pun lebih mudah,” ujarnya.

5. Bisa memantau transaksi harian dengan mudah

Begini Caranya Agar Uang Receh Bisa Jadi Investasi di Pasar ModalIDN Times / Dian Apriliana

Belakangan ini banyak muncul aplikasi seputar financial planner. Namun, menurut Fahmi, masih ada kekurangannya yakni, para pengguna harus mengisi secara manual untuk melihat perkembangan finansial mereka.

Di Raiz, kata dia, para pengguna nantinya akan dengan mudah memantau perkembangan transaksinya. “Fungsinya Raiz akan terintegrasi dengan e-wallet dan e-banking, nanti akan memberikan laporan di aplikasi. Jadi bisa mantau transaksi user. Nanti bisa dilihat melalui machine report,” kata Fahmi.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya