Pelaku UMKM Bisa Manfaatkan Bank Wakaf Mikro untuk Pendanaan Bisnisnya

Pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 harus dilakukan

Bandung, IDN Times - Optimalisasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) akan mampu meningkatkan perekonomian nasional. Salah satunya lewat Bank Wakaf Mikro (BWM) yang mampu menjangkau lebih banyak usaha mikro dan kecil yang menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi di masa pandemi.

Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank KR 2 Jabar OJK Noviyanto Utomo menuturkan, keuangan mikro terdiri dari berbagai bentuk pelayanan. Di antaranya kredit mikro, tabungan mikro, asuransi mikro dan transfer uang-bagi orang atau keluarga miskin atau berpenghasilan rendah, dan usaha mikro.

Saat ini terdapat 600 ribu LKM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut terdapat 56 BWM. Selama pandemik COVID-19, dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sempat menyebabkan angka kredit macet di BWM sempat mengalami peningkatan. Namun, kini perlahan berangsur membaik.

“Untuk pemulihan ekonomi OJK juga menggulirkan relaksasi kredit melalui subsidi bunga dan kebijakan moneter yang akomodatif. Selain itu, OJK juga mendorong digitalisasi di jasa keuangan dan UMKM untuk merespon perubahan yang terjadi akibat pandemi,” katanya Noviyanto melalui siaran pers, Sabtu (3/10/2020).

1. Keberadaan LKM mampu menjadi solusi pelaku usaha mikro yang tidak terjangkau pemerintah

Pelaku UMKM Bisa Manfaatkan Bank Wakaf Mikro untuk Pendanaan BisnisnyaIlustrasi kegiatan inklusi keuangan ibu rumah tangga. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Ketua Pengurus BWM Berkah Umat Ciganitri Nurmawan, dan Akademisi Unpad Harlan Dimas mengatakan, berdasarkan kajian Bank Dunia sampai akhir 2018 hampir 500 juta masyarakat miskin bertambah baik hidupnya karena LKM. LKM dapat menjangkau 73 persen perusahaan mikro atau kecil yang tidak terjangkau bantuan pemerintah. Bahkan tingkat pengembalian pembiayaan yang disalurkan mencapai 98 persen.

Di Indonesia, berdasarkan data sampai Agustus 2020 BWM telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 45,5 miliar dengan total 32.803 nasabah. Di Jabar sendiri nilai pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp 7,52 miliar.

“Dengan tekanan perekonomian yang berlangsung saat ini tentunya LKM merupakan salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan usaha mikro dan kecil,” ujarnya.

2. Sasaran LKM dan BWM adalah masyarakat kecil yang sangat membutuhan bantuan

Pelaku UMKM Bisa Manfaatkan Bank Wakaf Mikro untuk Pendanaan BisnisnyaANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Sementara itu, BWM sebagai salah satu LKM, dituturkan Nurmawan, dalam praktiknya memiliki tiga prinsip utama, yakni tidak hanya mengenai pembiayaan atau pengelolaan keuangan, tetapi juga motivasi dalam berusaha serta ketahanan rumah tangga.

“Selain itu yang terpenting juga membangun kohesi di dalam masyarakat. Dengan membangun perekat sosial dan mengelola rumah tangga diharapkan akan berdampak pada pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan,” katanya.

3. Pemanfaatkan BWM coba dioptimalkan bagi kepentingan umum

Pelaku UMKM Bisa Manfaatkan Bank Wakaf Mikro untuk Pendanaan Bisnisnyainstagram.com/bwm_unisa

Komisioner Badan Wakaf Indonesia Nurul Huda menyebut, pemberdayaan merupakan kunci untuk memaksimalkan peran usaha mikro dan keuangan mikro untuk mendorong perekonomian. Selain itu, ia pun mendorong sinergi seluruh masyarakat didalam pengelolaan asset umat.

Dia menekankan konsep BWM saat ini masih terlepas pada unsur wakaf. Meski demikian, pada masa yang akan datang skema BWM dapat lebih dikembangkan menjadi konsep yang lebih memenuhi unsur wakaf sehingga akan dapat semakin memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

“Dari sudut pandang syariah, wakaf sering diartikan sebagai aset yang dialokasikan untuk kemanfaatan umat. Substansinya pokoknya ditahan sementara manfaatnya boleh dinikmati untuk kepentingan umum,” ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya