Bisnis Periklanan Lewat OOH di Jabar Masih Menjanjikan 

Industri ini terus meningkat usai pandemik

Bandung, IDN Times - Pasar periklanan Out-Of-Home (OOH) di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan dan transformasi yang pesat. Dengan jumlah penduduk yang bertambah dan aktivitas masyarakat di luar ruangan yang meningkat, bisnis ini masih menjanjikan ke depannya.

Direktur Eksekutif P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan) Jabar, Mohamad Ade Syafei mengatakan, pascapandemik ada kenaikan signifikan dalam industri perikalahn termasuk OOH yang tetap bertahan. Yang jadi tantangan sekarang adalah bagaimana pemilik bisnis OOH bisa melakukan pengukuran agar iklan yang disampaikan pada masyarakat bisa sesuai target.

"Strateginya juga bagaimana adaptasi ke dunia digital salah satunya dengan OOH 3D. Karena bisnis ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat pada sebuah produk," kata dia Jumat (20/9/2024).

1. Harus kreatif dalam membuat konten

Bisnis Periklanan Lewat OOH di Jabar Masih Menjanjikan IDN Times/Debbie Sutrisno

Industri Media Luar Griya/ Out of home (MLG/OOH) di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang dinamis. Di sektor ini, trennya kembali menuju arah yang lebih positif.

Dengan kekuatan unik yang melibatkan unsur seni, kreativitas, teknologi, dan aspek sosial-ekonomi, media luar griya menjadi kekuatan yang sangat potensial dalam meningkatkan kesadaran merek.

Menurut data dari Statista (Maret 2024), pasar media luar griya di Asia Tenggara diproyeksikan akan mencapai belanja iklan sekitar 1,62 miliar dollar AS pada 2024. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pasar industri ini di Indonesia telah berkembang pesat, terutama dengan adopsi strategi digital yang inovatif yang telah mengubah lanskap industri ini. Pertumbuhan ini sejalan dengan pulihnya aktivitas masyarakat pascapandemi.

"Artinya bisnis seperti ini masih sangat menarik dan selama yang disolusikan ini kreatifnya karena OOH ini bukan hanya media saja tapi bagimana kontennya lebih kreatif. Ini yang dijual," kata dia.

2. OOH 3D kini ada di Asia Afrika Bandung

Bisnis Periklanan Lewat OOH di Jabar Masih Menjanjikan IDN Times/Debbie Sutrisno

Peluang kenaikan bisnis sektor OOH coba dimanfaatkan oleh PT PLN (Persero) melalui Subholding-nya, PLN Icon Plus, bersama AMG (Alternative Media Group) terus menghadirkan inovasi baru dalam periklanan. Kolaborasi ini menghadirkan 3D Videotron pertama di kawasan bisnis jalan Asia Afrika Bandung. Inovasi ini menjanjikan transformasi media dan iklan yang akan menjadi suatu pengalaman yang lebih menarik bagi konsumen.

Salah satu inovasi yang mempresentasikan visual dengan adanya efek tiga dimensi yang menakjubkan. Inovasi ini memberikan pengalaman yang baru khususnya bagi masyarakat Bandung yang terkenal kreatif.

"Kolaborasi Ini adalah bagian dari inovasi bisnis baru, optimalisasi aset sekaligus melengkapi portofolio Layanan produk Multimedia PLN Icon Plus dalam memenuhi kebutuhan Media Advertising." ungkap Takuma Dewi, VP Pengembangan Bisnis Electricity Retaled, PLN Icon Plus ditemui di Bandung.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi menyebut bahwa perusahaan terus berinovasi dalam memberikan nilai tambah bagi PLN Holding serta menghadirkan pengalaman baru bagi pelanggan dan masyarakat indonesia melalui Solusi Smart and Green.

“PLN Icon Plus selalu berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang memberikan nilai tambah, baik bagi pelanggan maupun masyarakat. Kehadiran 3D Anamorphic Screen di kawasan bisnis Asia Afrika, Bandung adalah salah satu wujud nyata dari upaya kami untuk mendukung transformasi digital di Indonesia," ujarnya.

3. Iklan seperti ini menarik untuk kalangan Gen Z

Bisnis Periklanan Lewat OOH di Jabar Masih Menjanjikan Generasi Genz

CEO AMG Davy Makimian menyebut, berdasarkan penelitian Kantar Milward Brown, media OOH telah terbukti menarik perhatian Gen Z dan millennial. Konten yang memikat sering kali dibagikan di media sosial, menciptakan perbincangan yang luas.

Salah satu format yang paling menonjol adalah 3D Anamorphic, yang mampu menampilkan ilusi optik tiga dimensi seolah objek dapat keluar dari screen videotron. Dengan desain layar menyiku, inovasi ini diharapkan dapat menghadirkan pengalaman visual yang mengesankan, melanjutkan sukses AMG dalam membangun beberapa titik videotron serupa di Jakarta.

“Kami sangat antusias dapat mempersembahkan teknologi 3D Anamorphic Screen pertama di kawasan bisnis jalan Asia Afrika Bandung. Melalui konsep ini kami berharap, selain klien dapat menjangkau audience yang lebih luas, diluar titik berdirinya media tersebut, pesan produk juga dapat menjadi sebuah bentuk hiburan dengan beragam kreatifitas yang dapat ditampilkan, sehingga lebih melekat dibenak audience yang melihatnya“ ungkap Davy.

Baca Juga: City Vision Hadirkan OOH LED Teknologi AI di Indonesia

Baca Juga: 7 Meme Kocak Keluh Kesah Pengguna Spotify, Setiap Dua Lagu Kena Iklan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya