18 Ton Kopi Wanoja dari Bandung Terbang ke Belanda

Kopi dari Jawa Barat selalu mendapat tempat di luar negeri

Bandung, IDN Times - Salah satu produk kopi dari Jawa Barat, yaitu kopi Wanoja kembali dibeli konsumen dari luar negeri. Setelah Arab Saudi, kali ini kopi Wanoja akan terbang ke Belanda.

Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Muhammad Nur mengatakan bahwa penjualan kopi dari provinsi ini bukanlah yang pertama. Ekspor kopi Wanoja ke Belanda mencapai 18 ton di mana pemberangkatan dilakukan secara berkala minimal dua ton setiap kali pengangkutan.

"Dengan angka tersebut penjualan mencapai sekitar Rp2,5 miliar. Kita tahu kalau ekspor naik maka devisa pun akan bertambah lagi," kata Nur dalam pelepasan ekspor Kopi Wanoja di Kota Bandung, Jumat (6/9/2024).

1. Permintaan dari luar negeri sangat melimpah

18 Ton Kopi Wanoja dari Bandung Terbang ke BelandaIDN Times/Debbie Sutrisno

Nur menuturkan, permintaan kopi dari Jawa Barat termasuk kopi Wanoja dari luar negeri sebenarnya melimpah. Namun, para produsen lokal tidak banyak yang mampu memenuhi permintaan tersebut. Untuk itu, BI akan mengajak klaster petani kopi lainnya berkolaborasi dengan kopi Wanoja agar bisa mencukupi permintaan tersebut.

"Kalau sendiri mungkin berat ya jadi nanti bisa join dengan yang lain untuk memenuhinya (permintaan)," kata dia.

Lewat penjualan kopi Wanoja ini, Nur pun berharap ada peningkatan ekspor serupa dari kelompok tani lainnya karena dampak ini bisa mempengaruhi kesejahteraan dari anggota kelompok tani.

2. Kopi ini sudah banyak dikirim ke berbagai negara

18 Ton Kopi Wanoja dari Bandung Terbang ke BelandaIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu ketua kelompok tani Wanoja Coffe Eti Sumiati menuturkan, penjualan ke luar negeri ini bukanlah yang pertama, Kopi Wanoja sebelumnya juga sempat dibeli oleh distributor dari Qatar.

"Sebelumnya sudah pernah mengirim 2 ton ke Belanda, 2 ton ke Jepang, dan ini yang paling tinggi tujuh ton ke Arab Saudi, padahal baru pertama kali memesan," kata Eti

Eti menuturkan, kopi yang biasa diekspor ke luar negeri merupakan hasil produk dari kelompok petani Gunung Kamojang saja. Pendapatan dar kopi ini pun bisa meningkatkan kesejahteraan perempuan yang berprofesi sebagai petani kopi.

Dia mengatakan awal mula Kelompok Tani Wanoja Coffee bisa dikenal di luar negeri adalah karena mengikuti pameran yang dibawa oleh Bank Indonesia ke Dubai dan Amerika Selatan. Di pameran tersebut, berbagai pegiat kopi hadir dan mencoba kopi Wanoja.

"Bangga banget nggak nyangka petani kopi jadi punya kesempatan seperti ini karena tentu nggak semua dapat kesempatan," ujarnya.

3. Berikan kemudahan fasilitas pelaku usaha agar bisa ekspor

18 Ton Kopi Wanoja dari Bandung Terbang ke BelandaIlustrasi Ekspor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Disperindag Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih menuturkan, pemerintah daerah sangat mendukung pelaku usaha termasuk petani kopi untuk menjual barangnya ke luar negeri. Berbagai program pun disiapkan agar pelaku usaha bisa memenuhi persyaratan agar bisa mengekspor produknya.

Dengan ekspor kopi ini, lanjutnya, ada kepercayaan dari pembeli di luar negeri kepada Indonesia. Harapannya ekspor ke Belanda ini menjadi pembuka penjualan kopi atau produk lainnya dari Indonesia ke berbagai negara.

"Ini sebuah kepercayaan sehingga nantinya kita bisa tingkatkan lagi ekspor," kata dia.

Baca Juga: Luhut Pastikan Indonesia Siap Ekspor Listrik 2 GW ke Singapura

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya