Bappenas: Ekonomi Sebaiknya Pulih dengan Prinsip Transformasi Hijau
Bappenas saat ini sedang redesign transformasi ekonomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Tidak bisa ditampik jika pandemik COVID-19 memberikan pukulan telak bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Buktinya, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2020 kuartal dua mengalami kontraksi minus 5,32 persen, dan 3,49 persen pada kuartal tiga.
Angka itu memaksa pemerintah mengubah sederet kebijakan dengan tujuan menyelamatkan kondisi ekonomi negara.
Namun, nyatanya, di balik semua fenomena dalam lebih dari setahun terakhir itu, pandemi justru dimanfaatkan sebagai waktu yang pas untuk menyadarkan pentingnya transformasi ekonomi hijau.
1. Tidak cuma tren digitalisasi, tapi juga tren dalam prinsip keberlanjutan
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan bahwa pandemi menyadarkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk semakin mengutamakan prinsip keberlanjutan dalam pembangunan.
“Selain akselerasi otomasi dan digitalisasi tentunya ada tren yang mengharuskan kita semua melakukan pemulihan hijau,” ujar Amalia, dalam rilis yang diterima IDN Times, Kamis (25/3).
“Ternyata COVID-19 memberikan dampak pada tujuan berkelanjutan kita atau Sustainable Development Goals, ada risiko ekonomi yang kita alami, penurunan daya beli masyarakat, angka kemiskinan meningkat sampai 10,9 persen pada September 2020,” katanya.