Industri Tekstil Indonesia Mulai Keluar dari Jurang Pandemik COVID-19
Penguatan SDM jadi kunci perkuat sektor TPT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mulai memperlihatkan grafik positif setelah dua tahun terdampak pandemik COVID-19. Dari data Kementerian Perindustria, pada triwulan pertama 2022 pertumbuhan sektor ini mencapai 12,5 persen.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan 2020 dan 2021 ketika yang pertumbuhannya minus hingga 13 persen dan 8 persen. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan, industri tekstil hingga saat ini masih memberikan sumbangsih besar dalam perekonomian Indonesia.
"Industri ini masih menjadi andalan karena jadi salah satu tulang punggung (perekonomian) karena juga menyerap banyak tenaga kerja," ujar Dody dalam temu alumni ITT-STT-Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Sabtu (16/7/2022).
1. Sektor ini masih bisa berkembang di Indonesia
Dody tak menampik bahwa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sekarang mempunyai banyak pesaing dar sejumlah negara tetangga. Tak sedikit produk dari luar negeri masuk membanjiri pasar dalam negeri dengan harga yang lebih murah.
Untuk bisa bersaing dengan produk tersebut, lembaga pendidikan dan pelaku industri harus bersama-sama mengembangkan diri demi menghasilkan produk berkuatlitas dan bisa bersaing secara harga.
"Maka dunia pendidikan seperti adanya Politeknik STTT di Bandung harus menjadi batu loncatan ke depannya memasuki era 4.0 di industri tekstil. Semakin sumber dayanya bagus maka semakin bagus juga industrinya," ungkap Dody.
Dengan jumlah penduduk Indonesia di atas 250 juta jiwa, Dody optimistis industri TPT dalam negeri masih bisa berkembang dan memenuhi kebutuhan sektor tekstil secara mandiri, juga melakukan ekspor ke banyak negara.