Anjlok Akibat COVID-19, Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Bawah Nasional
Daya beli masyarakat harus didorong agar perekonomian naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Perekonomian Indonesia akan terpengaruh dengan kondisi pandemik COVID-19. Hal ini mulai terasa termasuk di sejumlah daerah yang notabene sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi besar, seperti Provinsi Jawa Barat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto menuturkan perekonomian Jawa Barat Triwulan I 2020 melambat. Pada triwulan I 2020, pertumbuhan ekonomi Jabar hanya 2,73 persen secara year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV 2019 yang mencapai 4,11 persen (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I 2020 tersebut juga berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 2,97 persen (yoy)," ujar Herwanto melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (7/5).
1. Konsumsi rumah tangga yang paling terdampak
Herawanto menuturkan, bertahannya laju pertumbuhan, terjadi baik pada komponen pengeluaran maupun komponen lapangan usaha, kecuali sektor konstruksi yang terpantau stabil.
"Perlambatan konsumsi rumah tangga terjadi seiring dengan penurunan pendapatan masyarakat sebagai dampak COVID-19 yang berujung PHK dan perumahan tenaga kerja di berbagai sektor ekonomi terdampak," ujarnya.
Investasi berupa Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh di bawah kemampuan normalnya, seiring dengan menurunnya investasi fisik berupa barang modal akibat ketidakpastian ekonomi yang tinggi, sehingga investor cenderung beralih pada instrumen investasi yang dianggap aman, khususnya emas.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi di Bawah 3 Persen, Jokowi: Negara Lain Lebih Parah
Baca Juga: Ekonomi RI Cuma 2,97 Persen, BPS: Terparah Sejak 2001