TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

43 Persen Pembeli di E-Commerce Indonesia Adalah 'e-shopaholics'

Pembelian barang lewat platform ini terus tumbuh

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan bahwa ada 43 persen transaksi belanja secara daring melalui e-commerce di Indonesia dilakukan oleh pembeli yang rajin berbelanja secara online (daring) atau disebut e-shopaholics.

Berdasarkan riset Ninja Xpress bersama Geopost menunjukkan bahwa sebagian besar e-shopaholics adalah pengguna awal belanja daring. Berbagai promosi, diskon, dan layanan pengiriman yang dihadirkan e-commerce mendorong minat masyarakat untuk terus melakukan belanja daring.

Riset Ninja Xpress tersebut dilakukan kepada lebih dari 1.500 pembeli online dan juga wawancara mendalam kepada lebih dari 65 pembeli online untuk memberikan penjelasan tentang kelompok pembelanja online yang aktif, yang selanjutnya disebut sebagai e-shopaholics.

"Meski jumlah pembeli online menurun yang sejalan dengan kondisi pandemik COVID-19, tetapi 14 persen dari mereka telah menjadi e-shopaholics dan berkontribusi sebesar 43 persen dari total pembelian di e-commerce," kata Andi melalui siaran pers diterima IDN Times, Selasa (18/7/2023).

1. Pembeli online makin handal navigasi kemudahan di e-commerce

Ilustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

Menurutnya para e-shopaholics mahir dalam menavigasi ekosistem e-commerce dan berbagai platform pembelian untuk membeli apa yang mereka inginkan. Karena mereka juga mampu memetakan mana platform
yang bisa mempermuda belanja termasuk adanya sistem penunjang seperti inovasi higga pembayaran digital.

Andi mengatakan meski tren belanja online cenderung menurun pada masa pandemik COVID-19, tapi dari sisi nilai transaksi justru meningkat. Menurutnya, peluang usaha secara daring juga terus meningkat sehingga perlu adanya kemampuan yang mumpuni oleh para penjual agar produk atau jasanya dapat diminati oleh pasar.

"Berpengalaman dalam seluk beluk belanja online, para e-shopaholics memiliki standar yang jauh lebih tinggi daripada pembeli online pada umumnya. Setiap tahap sangat penting untuk memastikan kesetiaan e-shopaholics," ujarnya.

2. Ada empat ciri e-shopaholics

ilustrasi e-commerce (farsleyceltic.net)

Andi mengatakan, riset bertajuk "Suara UKM Negeri Vol. 3" bertujuan memberikan penjelasan mengenai e-shopaholics untuk mempersiapkan UKM Indonesia memasuki perjalanan e-commerce berikutnya. Dari riset ini ada empat ciri e-shopaholics yang bisa dilihat.

1. Impressionable: Keputusan pembelian para e-shopaholics sangat dipengaruhi oleh media sosial dan influencer.

2. Invested: e-shopaholics menghabiskan banyak waktu untuk riset produk dan membaca ulasan di berbagai platform

3. Savvy: e-shopaholics sering berbelanja online, di berbagai kategori produk dan sangat mahir dalam menggunakan berbagai jenis platform.

4. Loyal: e-shopaholics memiliki standar yang jauh lebih tinggi daripada pembelanja online pada umumnya. Mulai dari awal hingga menerima paket setelah klik dan tap, setiap tahap sangat penting untuk memastikan kesetiaan seorang e-shopaholics.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Terbitkan Aturan soal Socio-Commerce

Berita Terkini Lainnya