Manfaat Rutin Ganti Oli Motor Matic Menurut Pakar ITB
Ada lima rekomendasi oli untuk motor matic juga!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Motor matic tak bisa dipungkiri telah menjadi primadona di Indonesia. Dengan akselerasi yang lincah dan taktis, motor jenis ini jadi andalan dalam menemani mobilitas masyarakat dalam keseharian. Namun, di balik performa tangkasnya, terdapat komponen vital yang sering diabaikan: oli motor matic.
Oli bagaikan darah bagi motor, dengan fungsi melumasi mesin, memastikan semua komponen bergerak dengan lancar, dan melindunginya dari keausan. Maka itu, mengabaikan pergantian berkala dapat berdampak pada performa dan keawetan motor.
Menurut Pakar Otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, motor matic sendiri membutuhkan dua jenis oli yang berbeda, yaitu oli mesin dan oli transmisi.
Pergantian oli mesin secara berkala umumnya dilakukan setiap 2.000-3.000 km, sedangkan untuk oli transmisi 8.000-10.000 km.
“Oli mesin motor matic untuk penggunaan ringan biasanya memakai tingkat kekentalan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan antara 10W-30, 10W-40. Sedangkan untuk penggunaan ekstrim sebaiknya gunakan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, misalnya 15W-40 atau 20W-50 untuk memberikan perlindungan ekstra pada mesin,” katanya, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (4/7/2024).
1. Oli lama yang kotor bisa ganggu performa mesin
Yannes menjelaskan, pergantian oli secara rutin perlu dilakukan, sebab oli yang tadinya jernih dan kental mulai kehilangan kemampuannya untuk melumasi. Sementara, komponen mesin terus mengalami gesekan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, oli lama yang kotor dapat menghasilkan endapan dan menyumbat saluran oli, menghambat sirkulasinya, dan mengganggu performa mesin.
Tak hanya itu, pelumasan yang tidak optimal dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen vital mesin seperti piston, bearing, dan camshaft.
“Jika tak diantisipasi dengan perawatan berkala, komponen-komponen ini akan mudah rapuh dan rusak,” ujar Yannes.