TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Produsen Otomotif Percaya Pasar Kendaraan Listrik Indonesia Potensial

Adaptasi kendaraan listrik di Indonesia terus bertumbuh

ilustrasi mobil listrik yang merupakan bagian dari ekosistem baterai kendaraan listrik yang diwujudkan melalui hilirisasi (freepik.com/prostooleh)

Bandung, IDN Times - Adaptasi industri transportasi yang kini tengah diramaikan oleh kendaraan listrik, melahirkan lansekap baru dalam bisnis kendaraan. Pelaku industri otomotif menilai, pasar kendaraan listrik di Indonesia terbilang subur.

Kehadiran electric vehicle (EV) sejauh ini mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.

Direktur Pemasaran Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani mengatakan, dari segi regulasi, pemerintah terus mendorong proses elektrifikasi. Hal ini terbukti melalui kehadiran sejumlah kebijakan terkait kendaraan listrik sejak 2019.

“Potensi (kendaraan listrik) ke depan sebenarnya sangat bagus. Memang kalau kita lihat, dari 2021 ke 2022 sebenarnya perkembangan EV sudah 1.000 persen,” dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (26/9/2023).

1. Pasar kendaraan listrik bakal berkembang pesat dalam waktu kurang dari lima tahun

Produsen: Pasar Kendaraan Listrik Indonesia Potensial (IDN Times/istimewa)

Dian merupakan salah satu narasumber diskusi panel bertema “Building a Sustainable Ecosystem for EV Production”. Dalam kegiatan itu, hadir pula narasumber lain yaitu COO Hyundai Motors Indonesia Franciscus Soerjopranoto dan Direktur Utama PT. Trimegah Bangun Persada atau Harita Nikel Roy Arvandi.

Dian membahas lebih jauh terkait pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Tanah Air yang terbilang subur. Dia menyebutkan, dalam waktu kurang dari lima tahun, pangsa pasar EV mencapai dua persen.

Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang gesit, bahkan jika dibandingkan dengan Tiongkok sekali pun.

“Pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia eksponensial dibandingkan dengan Tiongkok pada saat masa-masa pertama kali kendaraan listrik hadir, yakni membutuhkan waktu lima tahun untuk mencapai satu persen,” ucap Dian.

Menurutnya, permintaan pasar dan dukungan pemerintah menjadi faktor pendorong pasar EV di Tanah Air. Bahkan, lanjut dia, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia kini lebih mudah karena bisa mencontoh rekam jejak negara lain, seperti Tiongkok yang ekosistemnya lebih mapan.

“Sangat memungkinkan pasar kendaraan listrik di Indonesia tumbuh secara masif,” tutur Dian.

2. Indonesia punya cadangan nikel yang besar

Penambangan bijih nikel PT Ceria Nugraha Indotama di Blok Lapaolap, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. (dok. Ceria)

Di dalam sesi diskusi SAFE 2023 soal kendaraan listrik ini, turut hadir Presiden Direktur Harita Nickel Roy A. Arvandy. Dia memaparkan potensi Indonesia untuk membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi karena RI memiliki cadangan nikel yang besar.

Roy mengutip data yang mencatat, cadangan nikel di Indonesia mencapai 17 miliar ton.

“Ini saya rasa satu kontribusi yang besar nanti buat depan industri EV dan baterai EV di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Noisekill NK-80, Peredam Mobil yang Cocok Buat Mobil Listrik

Baca Juga: Alasan Mobil Hidrogen Belum Seheboh Mobil Listrik

Berita Terkini Lainnya